Apa yang Disebut Rekayasa Sistem?
Rekayasa
sistem adalah aktivitas untuk menetapkan kebutuhan-kebutuhan pada tingkat
sistem, kemudian mengalokasikan beberapa bagian dari kebutuhan-kebutuhan
tersebut ke satu atau beberapa komponen rekayasa, misalnya perangkat lunak.
Rekayasa sistem dapat membantu menerjemahkan kebutuhan pelanggan menjadi model
sistem tertentu, sehingga dapat memberikan gambaran bagaimana interaksi antara
satu elemen sistem dengan elemen sistem lainnya.
Menurut Pressman [1], cakupan rekayasa sistem meliputi:
§ Rekayasa informasi, yaitu rekayasa sistem yang konteks
pekerjaan rekayasanya berfokus pada perusahaan bisnis (business enterprise), meliputi
pengumpulan kebutuhan-kebutuhan untuk tingkat bisnis strategis dan tingkat area
bisnis.
§ Rekayasa produk (sering disebut juga dengan rekayasa
sistem), yaitu rekayasa sistem yang merupakan aktivitas penyelesaian masalah.
Data, fungsi, dan perilaku produk yang diinginkan dicari, dianalisis, dibuat
model kebutuhannya, kemudian dialokasikan ke komponen rekayasa. Selanjutnya komponen-komponen
ini disatukan dengan infrastruktur pendukungnya sampai produk tersebut jadi.
Kedua bentuk rekayasa di
atas digunakan untuk pengembangan system berbasis komputer. Dalam hal ini untuk
mengalokasikan peran perangkat lunak komputer serta menentukan kaitan yang
menyatukan perangkat lunak dengan elemen sistem berbasis komputer lainnya.
Sistem Berbasis Komputer
Sistem berbasis komputer
dapat didefinisikan sebagai [1]:
Kumpulan atau susunan elemen-elemen
yang diorganisasi untuk mengerjakan berbagai tujuan (goal) yang sudah
didefinisikan sebelumnya dengan cara memproses informasi.Elemen-elemen sistem
berbasis komputer [1]:
§ Perangkat lunak, yaitu program komputer, struktur data,
dan dokumentasi terkait.
§ Perangkat keras, yaitu perangkat elektronik yang
menyediakan kemampuan komputasi dan perangkat elektromekanik (misalnya: sensor,
motor, pompa) yang menyediakan fungsi dunia luar.
§ Manusia, yaitu pemakai dan operator perangkat keras dan
perangkat lunak.
§ Basis data, yaitu kumpulan informasi yang besar dan
terorganisasi yang diakses melalui perangkat lunak.
§ Dokumentasi, yaitu buku-buku manual, formulir, dan
informasi deskriptif lainnya yang menggambarkan penggunaan dan atau operasional
sistem.
§ Prosedur, yaitu langkah-langkah yang menjelaskan
pemakaian spesifik dari setiap elemen sistem.
Beberapa contoh sistem berbasis komputer:
§ Sistem informasi, yaitu sistem yang akan mengolah data
dari dalam atau luar organisasi menjadi informasi untuk mendukung proses
operasional dan manajerial.
§ Sistem kendali proses, yaitu sistem yang mengendalikan
proses-proses fisis dengan bantuan perangkat elektromekanik dan sensor
tertentu.
§ Sistem pakar, yaitu sistem yang mengaplikasikan
metodologi penalaran pengetahuan untuk ranah tertentu sehingga dapat memberikan
saran atau rekomendasi layaknya seorang pakar.
Rekayasa system
Tujuan dari rekayasa
informasi/information engineering (IE) adalah:
§ Mendefinisikan suatu arsitektur yang memungkinkan
bisnis menggunakan informasi secara efektif.
§ Membuat rencana menyeluruh untuk mengimplementasi
arsitektur- arsitektur tersebut, yaitu:
1.
arsitektur data: kerangka kerja untuk informasi yang dibutuhkan
bisnis/fungsi bisnis. Informasi dari arsitektur ini merupakan objek data yang
digunakan oleh suatu basisdata
dan ditransformasikan
menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan oleh bisnis/fungsi bisnis.
2.
arsitektur aplikasi: elemen sistem yang mentransformasi objek pada
arsitektur data untuk berbagai keperluan bisnis. Arsitektur aplikasi ini bisa
dianggap sebagai sistem program
(perangkat lunak) yang
melakukan transformasi datatersebut. Namun dalam konteks yang luas arsitektur
aplikasi bisa mencakup perasan manusia dan prosedur bisnis yang belum
terotomatisasi.
3.
infrastuktur teknologi:
fondasi untuk arsitektur data dan aplikasi, mencakup perangkat keras dan
perangkat lunakyang digunakan untuk mendukung data dan aplikasi. Hal ini bisa
mencakup komputer, jaringan komputer, teknologi penyimpanan, dan arsitektur
untuk mengimplementasikan teknologi tersebut.
Untuk memodelkan arsitektur diatas, ditetapkan sebuah
hirarki aktivitas rekayasa informasi seperti yang terlihat pada gambar 3.1
dibawah ini.
Aktifitas dalam hirarki
diatas dilakukan melalui perencanaan stategi informasi(Information Strategy Planning)
yang akan dibahas pada sub bab berikutnya.Perencanaan stategi informasi ini
memandang bisnis secara keseluruhan sebagai sebuah entitas dan memisahkan
domain bisnis yang penting dalam sebuah enterprise (perusahaan). Selain itu
perencanaan strategi informasi mendefinisikan objek data, hubungannnya, serta
bagaimana data tersebut mengalir dalam domain bisnis yang terlihat pada tingkat
enterprise (perusahaan). Selanjutnya dari pandangan domain pada aktivitas
rekayasa infromasi disebut sebagai analisis area bisnis/bussiness area
analysis yang mengidentifikasikan data(entitas/objek data) dan fungsi yang
dibutuhkan oleh area bisnis (domain) yang telah dipilih.
Keluaran
dari aktivitas analisis area bisnis adalah untuk memisahkan areadimana sistem
infromasi dapat mendukung area bisnis tersebut. Dalam pandangan elemen pada
aktivitas rekayasa informasi, kebutuhan dasar dari sistem informasi tersebut
akan di modelkan dan diterjemahkan ke dalam asrsitektur data, arsitektur
aplikasi dan infrastruktur teknologi. Aktivitas ini disebut dengan desain
sistem bisnis/bussiness system design. Setelah aktivitas desain sistem
bisnis dilakukan, aktivitas konstruksi dan integrasi /construction and
Integration yang berfokus pada detail dari implementasi. Kemudian desain arsitektur
dan infrastruktur pada aktivitas desian
sistem bisnis akan
diimplementasikan dengan mengkonstruksikan/membangun
basisdata dan struktur data, membangun aplikasi yang menggunakan
komponen-komponen program, serta memilih infrastruktur teknologi yang sesuai
untuk mendukung desain tersebut. Kemudian akan diintegrasikan untuk membentuk
sebuah sistem informasi atau aplikasi yang lengkap
Menurut james martin (1990, p.8) rekayasa system informasi
merupakan suatu kumpulan teknik teknik formal yang saling berhubungan dalam
proses perencanaan,analisis, perancangan dan kontruksi dari suatu system
informasi yang diterapkan pada suatu perusahaan secara keseluruhan. Tetapi
dalam pelaksanaannya rekayasa perangkat lunak cukup rumit dikarenakan ruang
lingkup keseluruhan perusahaan cukup kompleks dan besar, sehingga diperlukan
alat alat bantu dalam penerapannya, ilustrasi rekayasa system dapat dilihat melalui
gambar berikut:
Piramida
di atas menggambarkan bahwa rekayasa sinformasi terdiri dari empat tingkatan
dasar (basic level) yaitu: strategi,analisis,perancangan dan konstruksi, bagian
kanan piramida menggambarkan relasi dengan aktifitas yang dilakukan sedangkan
yang bagian kiri dari piramida menggambarkan relasi dengan data.
Dalam
penerapannya, rekayasa informasi mempunyai empat tingkatan dasar yaitu:
1.
Perencanaan
strategis informasi (information strategic planning)
Perencanaan strategis informasi pada tingkat ini dilakukan secara
menyeluruh pada perusahaan, dan bukan hanya untuk bagian tertentu dari
perusahaan.
2.
Analisis
area bisnis (business area analysis)
Analisi area bisnis pada tingkat ini akan menghasilkan suatu model
data dan proses dari area bisnis yang bersangkutan. Dimana beberapa
kelompok yang berbeda dapat melakukan
analisis pada beberapa area bisnis secara bersamaan
3.
Perancangan
system (system design)
Perancangan system pada tingkatan ini dilakukan dengan bantuan
piranti otomatis yang dapat menunjukkan jenis jenis informasi apa saja yang
didapat selama tahapan perencanaan informasi strategis dan tahapan analisis
area bisnis.
4.
Konstruksi
0 komentar:
Posting Komentar