Ku
pilih guru sebagai profesi ku, sejak awal telah ku tetapkan pilihan hati pada
dunia pendidikan. Ketika teman teman ku sibuk mengukir dan merajut mimpi
tentang sebuah masa depan atau ketika mereka masih ragu ragu dalam menentukan
cita cita, aku telah lebih dulu sampai ke sebuah pulau impian. agak nya aku
telah jatuh hati pada dunia pendidikan. Semua berawal dari kesan ku yang
mendalam tentang figure seorang guru, karena di mata ku guru adalah makhluk
sempurna yang di ciptakan tuhan menjadi orang yang serta seba tau di antara orang yang tau
sekalipun.
hanya
seorang guru yang bisa merasakan indahnya rasa ketika orang orang menikmati buah lelah hasil kerja
mereka, semua terasa indah menjadikan orang yang tau tidak tau menjadi tau itu menyenangkan karena kita akan
merasakan kepuasan batin darinya. Serta satu alasan lagi yang cukup
menginspirasikan ku ketika mendengar lagu umar bakri yang menyampaikan pesan
bahwa sehebat apa pun seseorang, sejenius apa pun serta seberkuasa apa seorang
individu maka cikal bakal keberhasilannya adalah berkat tangan dingin seorang
insane yang bernama guru dengan titel pahlawan tampa tanda jasa di semat kan di
bahu kekar mereka yang sanggup menampung begitu banyak masalah yang di hadapi
oleh para anak didiknya.
Memang hidup adalah pilihan, ketika
takdir akhir nya melabuhkan impianku itu di fakultas pendidikan ketika itu juga
aku berdo’a dan selalu berusaha agar bisa menjadi seorang guru yang
professional. Karena guru dari tangan
dingi ku akan lahir para insinyur, dokter dan presiden sekalipun oleh karena
itu aku tak boleh tanggung tanggung totalitas hidup, ku persembahkan dalam
dunia pendidikan. Melihat murid murid ku
semangat dalam menimba ilmu membuat ku semakin yakin dengan pilihan ini.
Kemampuan ku akan menjadi faktor pertama yang akan membawa anak didik ku kelak
dalam keberhasilan pembelajaran mereka sehingga aku tak ragu ragu untuk mencoba
dan terus mencoba berbagai hal baru untuk kepentingan anak didik ku.
Berbagai pelajaran telah ku dapatkan
berdasarkan analisa ataupun terjun langsung ke dalam dunia pendidikan, meski
sekarang aku baru semester enam dalam jurusan kependidikan tentunya, mengambil
spesialisasi di bidang disiplin ilmu pendidikan teknik informatika dan computer
yang menjadi alasan utama aku memilih jurusan
itu adalah masih sedikitnya guru
pendidikan computer saat sekarang ini yang benar benar murni berasal dari dunia
pendidikan bukan dari ilmu murni yang mungkin tidak begitu tau bagaimana
pendekatan pendekatan dalam pendidikan. menurut
ku program akta empat bukan lah solusi menyulap seseorang yang berasal dari
ilmu murni di tuntut mengajar di dalam kelas untuk menghadapi murid murid.
Menjadi guru walaupun belum menjadi
seorang guru sungguhan dalam artian masih belum mengajar di dalam kelas tapi
aku pernah merasakan bagaimana enaknya menjadi seorang guru untuk teman
temanku, adik adikku serta beberapa anak tetangga di dekat kos ku yang ku bimbing
dalam belajar, tetap saja memberikan kepuasan batin yang mungkin tak akan aku
dapatkan ketika aku hanya di sibuk kan mempelajari diktat diktat kuiah dan
berdiam diri bercakap cakap dengan computer dalam menjalin hubungan dengan
computer melalui media bahasa pemograman ataupun ketika aku di kabari kalau
tulisanku di muat di Koran harian ternama di kota ku.
Kembali becermin ke dalam diri
sendiri, begitu perih ketika sebulan sekali aku pulang ke rumah untuk meminta
subsidi bulanan ku, begitu banyak anak anak di kampungku yang putus sekolah
yang di sebabkan oleh anggapan bahwa sekolah itu tidak penting, bisa baca tulis
saja sudah cukup karena orang yang susah payah bersekolah belum tentu nasibnya
akan lebih baik di banding orang orang yang tidak bersekolah serta masih sering
orang orang beranggapan bahwa pendidikan itu adalah sebuah beban. Ingin sekali
ku ceritakan pada mereka kalau sekolah atau pendidikan memang bukan jaminan
kehidupan seseorang tapi pendidikan akan sangat mempengaruhi cara berfikir.
Akan sangat berbeda cara berfikir orang orang yang terdidik dengan orang orang
yang tidak terdidik. Tidak mereka tau bercengkrama dengan ilmu itu tak
terbanding pentingnya.
Andai nanti waktunya telah tiba
ketika aku telah menjelma menjadi seorang guru yang di depanku terdapat anak
didik yang duduk manis menatapku dengan pandangan harap akan transfer ilmu yang
akan ku berikan pada mereka, akan ku jadikan mereka anak didik bukan sekedar
murid murid ku tapi akan ku didik jiwa jiwa halus itu untuk dapat memberikan
sumbamgsih mereka demi Negara ini serta akan ku tanam kan pada mereka bagaimana
pentingnya sebuah etitud yang akan
sangat mempengaruhi nilai mereka di tengah tengah masyarakat, akan ku ceritakan
pada mereka kerasnya kehidupan agar mereka tak lagi bermalas malasan dalam
belajar, agar mereka tak seenak nya melupakan tugas yang ku berikan, akan ku
peluk mereka dalam kasih seorang guru karena hidup ku hanya untuk pendidikan
memberikan yang terbaik untuk muridku. Keberhasilan mereka adalah hal yang akan
membuat ku bahagia
Mengajar
anak anak tetangga yang selalu menuggu kedatanganku dengan pertanyaan dan
celotehan mereka, membuat rasa penat ku hilang seharian berada di labor yang
hanya di temani oleh mesin mesin computer yang hanya diam dan tak memberikan
umpan balik ketika aku bertanya ataupun bertanya apakah aku letih? Tak ada tawa
dari computer computer itu. . sejak malam telah ku persiapkan bahan ajar apa
yang akan ku berikan kepada adik adik yang bimbel bersamaku, semua ku jalani
tampa beban dan tampa sepeserpun upah yang ku terima, namun adik adik itu
selalu tak kehilangan akal dengan tetap saja memberikan ku imbalan yang tak
dapat ku nilai dengan apa pun ketika mereka datang bersama sama ke rumah
indekos ku untuk menyampaikan kabar kalau mereka berhasil lolos ke dalam lima
besar dalam rengking kelas semester ini. Ada sesuatu yang menyentuh dasar hati.
Menjadi guru adalah ssebuah kebanggan, karena kualitas suatu bangsa di tentukan
oleh bagaimana kualitas pendidikannya dan kualitas pendidikan di tentukan oleh
guru.
1 komentar:
wow siiiiiiiiiiiiiiiiip dech. aku suka aku akan coba jadi guru kayak loe dech. sebenarnya aku juga guru yang selalu dinanti kedatangan ku ama murid muridku n muridku juga puas setelah aku jelasin mapel ku tapi aku biasa biasa aja. berati aku beleum ikhlas kale... maksih ya
Posting Komentar