Jumat, 08 Juni 2012

Pahlawan tampa tanda jasa itu adalah aku


Ku pilih guru sebagai profesi ku, sejak awal telah ku tetapkan pilihan hati pada dunia pendidikan. Ketika teman teman ku sibuk mengukir dan merajut mimpi tentang sebuah masa depan atau ketika mereka masih ragu ragu dalam menentukan cita cita, aku telah lebih dulu sampai ke sebuah pulau impian. agak nya aku telah jatuh hati pada dunia pendidikan. Semua berawal dari kesan ku yang mendalam tentang figure seorang guru, karena di mata ku guru adalah makhluk sempurna yang di ciptakan tuhan menjadi orang yang  serta seba tau di antara orang yang tau sekalipun.
hanya seorang guru yang bisa merasakan indahnya rasa ketika  orang orang menikmati buah lelah hasil kerja mereka, semua terasa indah menjadikan orang yang tau tidak tau menjadi  tau itu menyenangkan karena kita akan merasakan kepuasan batin darinya. Serta satu alasan lagi yang cukup menginspirasikan ku ketika mendengar lagu umar bakri yang menyampaikan pesan bahwa sehebat apa pun seseorang, sejenius apa pun serta seberkuasa apa seorang individu maka cikal bakal keberhasilannya adalah berkat tangan dingin seorang insane yang bernama guru dengan titel pahlawan tampa tanda jasa di semat kan di bahu kekar mereka yang sanggup menampung begitu banyak masalah yang di hadapi oleh para anak didiknya.
            Memang hidup adalah pilihan, ketika takdir akhir nya melabuhkan impianku itu di fakultas pendidikan ketika itu juga aku berdo’a dan selalu berusaha agar bisa menjadi seorang guru yang professional. Karena  guru dari tangan dingi ku akan lahir para insinyur, dokter dan presiden sekalipun oleh karena itu aku tak boleh tanggung tanggung totalitas hidup, ku persembahkan dalam dunia pendidikan.  Melihat murid murid ku semangat dalam menimba ilmu membuat ku semakin yakin dengan pilihan ini. Kemampuan ku akan menjadi faktor pertama yang akan membawa anak didik ku kelak dalam keberhasilan pembelajaran mereka sehingga aku tak ragu ragu untuk mencoba dan terus mencoba berbagai hal baru untuk kepentingan anak didik ku.
            Berbagai pelajaran telah ku dapatkan berdasarkan analisa ataupun terjun langsung ke dalam dunia pendidikan, meski sekarang aku baru semester enam dalam jurusan kependidikan tentunya, mengambil spesialisasi di bidang disiplin ilmu pendidikan teknik informatika dan computer yang menjadi alasan utama aku memilih  jurusan itu adalah masih sedikitnya  guru pendidikan computer saat sekarang ini yang benar benar murni berasal dari dunia pendidikan bukan dari ilmu murni yang mungkin tidak begitu tau bagaimana pendekatan pendekatan dalam pendidikan.  menurut ku program akta empat bukan lah solusi menyulap seseorang yang berasal dari ilmu murni di tuntut mengajar di dalam kelas untuk menghadapi murid murid.
            Menjadi guru walaupun belum menjadi seorang guru sungguhan dalam artian masih belum mengajar di dalam kelas tapi aku pernah merasakan bagaimana enaknya menjadi seorang guru untuk teman temanku, adik adikku serta beberapa anak tetangga di dekat kos ku yang ku bimbing dalam belajar, tetap saja memberikan kepuasan batin yang mungkin tak akan aku dapatkan ketika aku hanya di sibuk kan mempelajari diktat diktat kuiah dan berdiam diri bercakap cakap dengan computer dalam menjalin hubungan dengan computer melalui media bahasa pemograman ataupun ketika aku di kabari kalau tulisanku di muat di Koran harian ternama di kota ku.
            Kembali becermin ke dalam diri sendiri, begitu perih ketika sebulan sekali aku pulang ke rumah untuk meminta subsidi bulanan ku, begitu banyak anak anak di kampungku yang putus sekolah yang di sebabkan oleh anggapan bahwa sekolah itu tidak penting, bisa baca tulis saja sudah cukup karena orang yang susah payah bersekolah belum tentu nasibnya akan lebih baik di banding orang orang yang tidak bersekolah serta masih sering orang orang beranggapan bahwa pendidikan itu adalah sebuah beban. Ingin sekali ku ceritakan pada mereka kalau sekolah atau pendidikan memang bukan jaminan kehidupan seseorang tapi pendidikan akan sangat mempengaruhi cara berfikir. Akan sangat berbeda cara berfikir orang orang yang terdidik dengan orang orang yang tidak terdidik. Tidak mereka tau bercengkrama dengan ilmu itu tak terbanding pentingnya.
            Andai nanti waktunya telah tiba ketika aku telah menjelma menjadi seorang guru yang di depanku terdapat anak didik yang duduk manis menatapku dengan pandangan harap akan transfer ilmu yang akan ku berikan pada mereka, akan ku jadikan mereka anak didik bukan sekedar murid murid ku tapi akan ku didik jiwa jiwa halus itu untuk dapat memberikan sumbamgsih mereka demi Negara ini serta akan ku tanam kan pada mereka bagaimana pentingnya sebuah etitud yang  akan sangat mempengaruhi nilai mereka di tengah tengah masyarakat, akan ku ceritakan pada mereka kerasnya kehidupan agar mereka tak lagi bermalas malasan dalam belajar, agar mereka tak seenak nya melupakan tugas yang ku berikan, akan ku peluk mereka dalam kasih seorang guru karena hidup ku hanya untuk pendidikan memberikan yang terbaik untuk muridku. Keberhasilan mereka adalah hal yang akan membuat ku bahagia
Mengajar anak anak tetangga yang selalu menuggu kedatanganku dengan pertanyaan dan celotehan mereka, membuat rasa penat ku hilang seharian berada di labor yang hanya di temani oleh mesin mesin computer yang hanya diam dan tak memberikan umpan balik ketika aku bertanya ataupun bertanya apakah aku letih? Tak ada tawa dari computer computer itu. . sejak malam telah ku persiapkan bahan ajar apa yang akan ku berikan kepada adik adik yang bimbel bersamaku, semua ku jalani tampa beban dan tampa sepeserpun upah yang ku terima, namun adik adik itu selalu tak kehilangan akal dengan tetap saja memberikan ku imbalan yang tak dapat ku nilai dengan apa pun ketika mereka datang bersama sama ke rumah indekos ku untuk menyampaikan kabar kalau mereka berhasil lolos ke dalam lima besar dalam rengking kelas semester ini. Ada sesuatu yang menyentuh dasar hati. Menjadi guru adalah ssebuah kebanggan, karena kualitas suatu bangsa di tentukan oleh bagaimana kualitas pendidikannya dan kualitas pendidikan di tentukan oleh guru.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

wow siiiiiiiiiiiiiiiiip dech. aku suka aku akan coba jadi guru kayak loe dech. sebenarnya aku juga guru yang selalu dinanti kedatangan ku ama murid muridku n muridku juga puas setelah aku jelasin mapel ku tapi aku biasa biasa aja. berati aku beleum ikhlas kale... maksih ya

Posting Komentar